Langsung ke konten utama

KIMIA MEDISINAL : MEKANISME IBU PROFEN



MEKANISME IBUPROFEN

Demam menyebabkan penderitaan pada anak dan kecemasan pada orangtua.Demam terjadi pada hampir sebagian besar anak setiap tahunnya. Antipiretik yang paling sering digunakan adalah ibuprofen.Antipiretik ini dapat menyebabkan kelainan hati pada dosis tinggi dan pada penggunaan dosis terapi yang berulang.
Salah satu efek samping pada ibuprofen adalah menyebabkan kelainan hati
Kelainan hati akibat ibuprofen baru diketahui pada laporan kasus tahun 1977. Diketahui terjadi dengan berbagai klinis manifestasi dari fatty liver,peningkatan kadar  transaminase
dan kolestasis hepatitis.Kelainan yang menyebabkan hepatotoksik ini diduga bnetuk acyl glukosides yang sanagat reaktif.Kadar covalent binding pada ibuprofen hanya berikatan dengan hepatosit saja ikatan dengan NADPH, UDPGA, GSH hanya berada dibawah kontrol sesuai dosis terapi. Kelainan akibat Ibuprofen berupa tipe III (Kolestasis: Hepatoselular).Pada kerusakan hati tipe III hepatoseluler terdapat peningkatan AST/ALT+1,alkali phospatase +3, kolesterol meningkat +2, dengan gejala obstruksi.
Gambaran histologi heparpada sel hati normal, akantampak gambaran struktur lobular dari sel hepar tampak bersih dan hepatosit single layeryang menyebar pada daerah sekitar vena sentral, terdapat sitoplasma yang basofilik pada sel hepatosit. Pada ibuprofen hepatotoxicity menunjukkan hepatitis lobular dengan infiltrasi eosinophilic.
Perbandingan gambaran histology hepar :
ibuprofen.jpghati normal.jpg
                     Gambar 1                                                   Gambar 2
              Sel Hati normal                                    ibuprofen hepatotoxicity

pertanyaan
1.apakah ibuprofen aman digunakan untuk ibu hamil dan menyusui?
2.apakah dalam penggunaan ibuprofen dalam jangka panjang dapat menyebabkan kelainan pada hati?
3.bagaimana mekanisme kerja ibuprofen sebagai analgetik??

Komentar

  1. sebaiknya ketika ibu hamil jangan mengkonsumsi ibuprofen, karena Ibuprofen adalah obat yang termasuk dalam kategori obat anti inflamasi non-steroid (NSAID).
    Sebagian besar obat-obatan dalam kategori NSAID harus dihindari selama kehamilan, karena obat-obatan tersebut dapat menimbulkan bahaya bagi ibu hamil dan bayinya.
    Bahkan bagi wanita yang sedang dalam program hamil, ibuprofen merupakan pantangan. Obat ini mengurangi produksi prostaglandin, yang sangat penting untuk ovulasi dan penempatan embrio dalam rahim.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya setuju dengan pendapat wulan, sebaiknya ibu hamil ataupun ibu menyusui jangan di berikan ibu profen untuk meredakan nyeri karena dapat membahayakan. sebaiknya berikan pereda nyeri yang lebih aman seperti pacaretamol.

      Hapus
  2. Saya mencoba menjawab no 3, mekanisme kerja ibuprofen sebagai analgetik golongan NSAID yaitu menghambat aktivitas enzim COX yang berperan dalam sintesis prostaglandin (mediator nyeri) sehingga bisa mencegah serta mengurangi rasa nyeri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya akan menambahkan jawaban no 3

      Cara Kerja Obat
      Ibuprofen merupakan derivat asam fenil propionat dari kelompok obat antiinflamasi non steroid. Senyawa ini bekerja melalui penghambatan enzim siklo-oksigenase pada biosintesis prostaglandin, sehingga konversi asam arakidonat menjadi PG-G2 terganggu.
      Prostaglandin berperan pada patogenesis inflamasi, analgesia dan demam. Dengan demikian maka ibuprofen mempunyai efek antiinflamasi dan analgetik-antipiretik.
      Khasiat ibuprofen sebanding, bahkan lebih besar dari pada asetosal (aspirin) dengan efek samping yang lebih ringan terhadap lambung.
      Pada pemberian oral ibuprofen diabsorbsi dengan cepat, berikatan dengan protein plasma dan kadar puncak dalam plasma tercapai 1-2 jam setelah pemberian. Adanya makanan akan memperlambat absorbsi, tetapi tidak mengurangi jumlah yang diabsorbsi. Metabolisme terjadi di hati dengan waktu paruh 1,8-2 jam. Ekskresi bersama urin dalam bentuk utuh dan metabolik inaktif, sempurna dalam 24 jam.

      Hapus
    2. sehingga dlm penggunaanya byk menggunakan ibuprofen ketimbang asetosal

      Hapus
  3. menurut literatur yang saya baca, tidak ada kelainan hati yang di sebabkan oleh penggunaan ibuprofen. adapun efek samping jangka panjang penggunaan ibuprofen adalah
    1. Perdarahan Gastrointestinal
    2. Efek Kardiovaskular
    3. Kerusakan Ginjal
    4. Anemia

    apakah ada pendapat lain?

    BalasHapus
    Balasan
    1. dari beberapa artikel yang saya baca ibuprofen dapat menyebabkan gangguan fungsi hati. Seperti obat lainnya, hati akan menghilangkan ibuprofen dari tubuh. Proses ini dapat bekerja terlalu lambat pada beberapa orang, atau fungsi hati menurun oleh dosis tinggi obat-obatan tertentu, seperti ibuprofen. Dosis tinggi ibuprofen bisa membuat hati rusak atau meradang. Peradangan hati akibat obat disebut drug-induced hepatitis. Ibuprofen sebenarnya dapat digunakan dengan aman tanpa risiko kerusakan hati selama mematuhi dosis yang dianjurkan.selama penggunaan ibuprofen tidak melewati dosis maksimal kerusakan hati ini masih bisa dicegah.

      Hapus
    2. saya sependapat dengan aisyah, kerusakan hati bisa saja terjadi akibat penggunaan ibuprofen dalam jangka panjang

      Hapus
  4. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3, mekanisme kerja ibu profen.
    Ibuprofen merupakan derivat asam fenil propionat dari kelompok obat antiinflamasi non steroid. Senyawa ini bekerja melalui penghambatan enzim siklo-oksigenase pada biosintesis prostaglandin, sehingga konversi asam arakidonat menjadi PG-G2 terganggu.
    Prostaglandin berperan pada patogenesis inflamasi, analgesia dan demam. prostaglandin ialah salah satu hormon yang mengeluarkan respon nyeri apabila ada zat asing yang masuk sehingga apabila nyeri dihambat maka pasien tidak merasakan nyeri. Dengan demikian maka ibuprofen mempunyai efek antiinflamasi dan analgetik-antipiretik.

    BalasHapus
  5. Saya akan menjawab nmbr 1. Biar lebih aman konsultasilah terhadap apoteker atau dokter anda. Kategori D berarti jelas-jelas obat tersebut beresiko pada janin dan telah terbukti, tetapi masih memiliki manfaat pada situasi tersebut dimana tidak ada obat lain yang lebih aman yang dapat menggantikan perannya, biasanya diperbolehkan diberikan hanya jika pada kondisi yang darurat / untuk life-saving.
    Semoga bermanfaat

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebenarnya, lebih baik tidak dikonsumsi kak, sebagian besar obat-obatan dalam kategori NSAID harus dihindari selama kehamilan, karena obat-obatan tersebut dapat menimbulkan bahaya bagi ibu hamil dan bayinya.
      Bahkan bagi wanita yang sedang dalam program hamil, ibuprofen merupakan pantangan. Obat ini mengurangi produksi prostaglandin, yang sangat penting untuk ovulasi dan penempatan embrio dalam rahim.

      Hapus
  6. Hai rizki
    Terkait pertanyaan mekanisme kerja obat ibuprofen, berikut penjelasan nya yg saya dapatkan.
    Ibuprofen merupakan derivat asam fenil propionat dari kelompok obat antiinflamasi non steroid. Senyawa ini bekerja melalui penghambatan enzim siklo-oksigenase pada biosintesis prostaglandin, sehingga konversi asam arakidonat menjadi PG-G2 terganggu.
    Prostaglandin berperan pada patogenesis inflamasi, analgesia dan demam. Dengan demikian maka ibuprofen mempunyai efek antiinflamasi dan analgetik-antipiretik.

    BalasHapus
  7. menurut literatur yang saya dapat, , penggunaan ibuprofen yang sering dan terus menerus dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko perdarahan saluran pencernaan, anemia, dan masalah kesehatan serius lainnya

    BalasHapus
  8. Saya akan menanggapi prtanyaan no 2, mskipun ibu profen dgunakan sbg analgetik sma dg pct namun ibu ptofen tdk mnimbulkan kerusakan hati spt pct, namun jk dgunakan dlam jangka wktu pjg dan trus mnerus bisa saja ibu profen dpt mrusak hati krn obat ini dgunakan secara oral akan disintesis dihati. Mngkin bgtu ya ki...

    BalasHapus
  9. no 3
    menurut artikel yang saya baca mekanisme kerja ibupropen sebagai analgetik adalah dengan menghambat enzim siklo-oksigenase pada biosintesis prostaglandin, sehingga konversi asam arakidonat menjadi PG-G2 terganggu. Prostaglandin berperan pada patogenesis inflamasi, analgesia dan demam. prostaglandin ialah salah satu hormon yang mengeluarkan respon nyeri apabila ada zat asing yang masuk sehingga apabila nyeri dihambat maka pasien tidak merasakan nyeri. Dengan demikian maka ibuprofen mempunyai efek antiinflamasi dan analgetik-antipiretik.

    BalasHapus
  10. hai rizki saya akan membantu menjawab pertanyaan no 1, menurut buku MIMS peggunaan ibuprofen pada kehamilan dan menyusui adalah kategori C, dimana obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin dan kategori D (pada trimester 3 dan menjelang persalinan) dimana ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia. sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan ibuprofen saat kehamilan dan menyusui tidak diperkenankan dan seharusnya berada dibawah pengawasan dokter.

    BalasHapus
  11. menurut saya Dosis tinggi ibuprofen bisa membuat hati rusak atau meradang. Peradangan hati akibat obat disebut drug-induced hepatitis. Ibuprofen sebenarnya dapat digunakan dengan aman tanpa risiko kerusakan hati selama mematuhi dosis yang dianjurkan.selama penggunaan ibuprofen tidak melewati dosis maksimal kerusakan hati ini masih bisa dicegah.

    BalasHapus
  12. sebaiknya ibu hamil ataupun ibu menyusui jangan di berikan ibu profen untuk meredakan nyeri karena dapat membahayakan. sebaiknya berikan pereda nyeri yang lebih aman seperti pacaretamol.

    BalasHapus
  13. 3. Mekanisme kerja ibuprofen yaitu menghambat enzim siklooksigenase 1 dan 2 (COX 1 & COX 2).

    BalasHapus

Posting Komentar